Senin, 06 Desember 2021

Bijak dalam Bermedia Sosial

Guru Motivator Literasi Digital 

GMLD 2 Resume 16




Di pertemuan pelatihan keenam belas ini, sebagai narasumber yaitu Bapak Dail Ma'ruf, M.Pd  dan dipandu oleh Moderator Bapak Muliadi, M.Pd  Pada pelatihan kali ini memaparkan tentang Bijak dalam Bermedia Sosial.

Perkembangan teknologi informasi membawa sebuah perubahan dalam masyarakat. Lahirnya media sosial menjadikan pola perilaku masyarakat mengalami pergeseran baik budaya, etika dan norma yang ada. Indonesia dengan jumlah penduduk yang besar dengan berbagai kultur suku, ras dan agama yang beraneka ragam memiliki banyak sekali potensi perubahan sosial.

Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Berbagai aplikasi yang terbaru muncul dan termasuk dalam media sosial dan tentu kita sebagai guru atau profesi apapun harus "bijak" dalam menyikapi makin maraknya media sosial pada saat ini. Kita tahu bahwa media sosial pada  saat ini telah menguasai kita dan sebagian besar sangat tergantung dengan media sosial. 

Media sosial merupakan media yang digunakan masyarakat untuk mengkomunikasikan kepada pihak lain baik perseorangan atau publik. Pada zaman dulu kita tak mengenal media sosial. Adanya hanya Televisi dan Radio. Kemudian era 90-an mulai muncul Smartphone atau Handphone berbasis Android dan iOS. Dari ukuran yang besar sampai mengalami perubahan zaman semakin mengecil dan minimalis.  Handphone juga memiliki media sosialnya yaitu Sort Message Send atau dikenal dengan sebutan SMS. Setelah itu muncul Era BlackBerry, namun BBM berhenti beroperasi di 31 Mei 2019 karena sudah ditinggalkan penggunanya. Dalam sejarahnya, BBM pernah jadi layanan messaging idola, salah satu tulang punggung ponsel BlackBerry di masa kejayaannya. Setelah itu muncul WhatsApp atau dikenal dengan sebutan WA. Saat ini, WhatsApp adalah aplikasi messaging terpopuler di dunia, dengan 2 miliar pengguna aktif, masih sangat jauh di atas pesaing semacam Telegram atau Signal. Induknya pun amat kuat, yaitu Facebook. Kemudian muncul medsos pesaingnya seperti  Telegram, Twitter dan Instagram dan lain-lain dengan kelebihan dan kekurangannya.

Media berbasis teknologi internet ini mendorong dan memungkinkan penggunanya saling terhubung dengan siapa pun, baik orang-orang terdekat, maupun orang asing yang tidak dikenal sebelumnya. Karena media sosial bisa terhubung dengan siapa pun, kalian juga harus memperhatikan etika atau bijak ketika berselancar di berbagai platform media sosial tersebut. 

Kata bijak memiliki dua arti, yaitu : 
1. Selalu menggunakan akal budinya; pandai; mahir
contoh: 'bukan beta bijak berperi 
engkau memang bijak'

2) Pandai bercakap-cakap; petah lidah

Ada salah satu wejangan atau nasehat yang diingat oleh pemateri pada hari ini, yaitu "Bijak itu sama saja dengan Adil".  Petuah yang disampaikan dari Pak Haji M. Nur seorang Guru Agama dan juga sekaligus orangtua dari Bapak Dail Ma'ruf kepada anaknya. Jadi, bisa dikatakan Bijak itu adalah orang yang pandai menempatkan sesuatu sesuai dengan peruntukannya atau pada tempatnya. Demikian pula dengan bermedia sosial, jika kita ingin disebut bijak, maka tempatkan media sosial itu sesuai fungsinya. 

Ada beberapa media sosial yang digunakan pada saat ini seperti WhatsApp, Facebook, Twitter, Instagram, Path, Line, LinkedIn, Youtube, Blog dan lain sebagainya. Namun, media sosial juga seperti mata uang memiliki perbedaan depan dan belakang, ada sisi positif dan negatif dari penggunaan media sosial. 


Adapun manfaat dari media sosial yaitu untuk : 
💫 Menjalin silaturahmi, 
💫 Menambah relasi, 
💫 Bisnis, dan 
💫 Sebagai wadah untuk menunjukkan karya mereka

Dalam bermedia sosial sebaiknya menghindari memulai konflik dengan orang lain, memberi komentar tercela, ataupun bersikap terlalu ekstrem mengenai sebuah hal di media sosial. Selain menghindari hal-hal tersebut, kita pun bisa memanfaatkan media sosial menjadi sebuah hal yang positif. Misalnya mencari informasi yang bermanfaat, menambah teman dan kenalan baru, melakukan diskusi dengan orang lain, atau membagikan hal-hal positif dan bermanfaat bagi orang banyak.

Kita juga harus memperhatikan risiko dan konsekuensi jika melakukan hal-hal yang negatif di media sosial. Pasalnya, pemerintah telah menerbitkan Undang-undang No. 19 tahun 2018 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) yang mengatur penggunaan internet yang baik dan benar.

Seyogyanya kita harus bijak dalam bersosial media, dan juga dapat memanfaatkan media sosial sebagai wadah untuk menyalurkan bakat dan juga kreativitas yang dimiliki. Karya kreatif yang ditunjukkan dalam media sosial dapat berupa video, tulisan, cerita, gambar, dan lain-lain. Kreativitas yang dapat dibagikan melalui media sosial haruslah memiliki nilai tambah agar bisa dikenal oleh banyak orang dan mungkin bisa mendapat keuntungan finansial dari media sosial tersebut.

Meskipun banyak manfaat yang bisa diambil, jangan sampai media sosial membuat kita menjadi ketagihan dan melupakan berbagai hal lainnya. Tetaplah bijak dan terus kreatif dalam bermedia sosial. 



"Media sosial berawal dari pikiran, lalu jari-jari adalah penentu paling akhir" 




3 komentar:

Dail Alser mengatakan...

LUAR BIASA RESUMENYA . KREN DAN INFORMATIF. SINGKAT PADAT JELAS. MKSH SUDAH BUAT TUGAS

terbaik

Linda Haryati mengatakan...

Terima kasih pak🙏

Linda Haryati mengatakan...

Terima kasih atas sharing ilmu yang sudah diberikan Pak Dail Ma'ruf. Semoga menjadi ladang amal jariah untuk Bapak sekeluarga 🙏

Puisi IKN Oleh Linda Haryati

Membiru Langitku di IKN Oleh Linda Haryati Selangkah demi selangkah Jejak langkah kutinggalkan Menampak jejak yang terpatri Di langit biru N...