Sabtu, 04 Desember 2021

Literasi Digitalisasi Menciptakan Kemampuan dan Kesempatan

Guru Motivator Literasi Digital 

GMLD 2 Resume 15




Di pertemuan pelatihan kelima belas ini, sebagai narasumber yaitu Bapak Raimudus Brian Prasetyawan dan dipandu oleh Moderator Ibu Helwiyah.  Pada pelatihan kali ini memaparkan tentang Literasi Digitalisasi Menciptakan Kemampuan dan Kesempatan.

Literasi digital adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari.

Literasi sudah menjadi bagian dari kehidupan dan perkembangan manusia, dari zaman prasejarah hingga era digital seperti sekarang ini. Perkembangan penggunaan teknologi, informasi, dan komunikasi dunia digital telah memberikan berbagai dampak dalam kehidupan manusia sehari-hari.


Perkembangan internet merupakan perwujudan literasi digital, yakni penggunaan perangkat teknologi, informasi dan komunikasi dalam mengakses, mengkaryakan, hingga mendistribusikan informasi. Literasi dapat diartikan sebagai pemahaman dan keterampilan menulis, membaca, berhitung, dan disiplin ilmu lainnya. 

Setiap individu tentunya perlu memahami bahwa literasi digital adalah salah satu hal penting. Mengapa literasi digital penting? Alasannya, karena dengan adanya pemahaman dan penerapan literasi digital akan membuat individu dapat berpartisipasi di era dunia modern sekarang ini.

Literasi digital akan menciptakan sebuah tatanan masyarakat dengan pola pikir dan pandangan yang kritis-kreatif, sehingga mereka tidak akan mudah tertipu yang berbasis digital seperti menjadi korban informasi hoaks. 

Pada saat ini, banyak sekali media digital yang dapat kita akses untuk meningkatkan kemampuan dan kesempatan membrending diri. Beberapa media digital tersebut seperti media sosial, website, e-book dan lainnya.


Manfaat dari Literasi Digital antara lain yaitu : 

πŸ“Œ Kegiatan mencari dan memahami informasi dapat menambah wawasan individu. 

πŸ“ŒMeningkatkan kemampuan individu untuk lebih kritis dalam berpikir serta memahami informasi.  

πŸ“Œ Menambah penguasaan ‘kosa kata’ individu, dari berbagai informasi yang dibaca.        
               
πŸ“Œ Meningkatkan kemampuan verbal individu. 

πŸ“Œ  Literasi digital dapat meningkatkan daya fokus serta konsentrasi individu.

πŸ“Œ  Menambah kemampuan individu dalam membaca, merangkai kalimat serta menulis informasi.


Banyak hal yang dapat dimanfaatkan dari Literasi Digital terlebih lagi sebagai seorang pendidik/pengajar (Guru). Melalu media sosial seperti Blog bisa dimanfaatkan untuk menulis melalui webblog. YouTube ataupun TikTok juga bisa digunakan sebagai sarana membuat content yang bermanfaat dan terlebih lagi bisa mendapatkan income tambahan dari video-video yang dibuat. Memberikan atmosfir positif bagi para penikmatnya.

Sebagai guru, tentu kita menanamkan kepada anak didik kita bagaimana menyukai tentang Literasi. Sebelum memasuki tahap literasi digital, setidaknya kita harus membiasakan anak didik menyukai literasi salah satunya yaitu "Membaca". Kebetulan di sekolah saya terpilih sebagai Sekolah Siaga Kependudukan (SSK), maka disekolah kami diwajibkan untuk memiliki Pojok Bacaan atau Taman Membaca, tidak hanya yang disediakan di Perpustakaan Sekolah. Jika anak didik sudah mulai memahami tentang pentingnya literasi atau membaca, barulah ditingkatkan lagi kemampuan anak didik  secara digital. 





Adapun contoh kegiatan literasi digital di sekolah, bisa dilakukan antara lain yaitu :

✍️  Peserta didik dianjurkan membaca melalui aplikasi digital.

.✍️ Guru mengajak peserta didik menulis melalui aplikasi digital.

✍️  Sekolah mengadakan kelas virtual.

✍️ Warga sekolah berkomunikasi menggunakan tekhnologi digital.

✍️  Mengunggah kegiatan sekolah melalui media sosial, misalkan Webblog, Facebook, Instagram atau Youtube.

✍️  Pihak sekolah aktif mengelola
 website.

✍️  Sekolah membuat informasi mengenai profil sekolah di media sosial, misalkan di Facebook, Instagram, Youtube atau Blog. 


Salah satu media digital yang efektif digunakan di era digitalisasi saat ini yaitu melalui Blog

Banyak hal positif yang dapat diperoleh oleh menulis melalui Blog atau menjadi Blogger antara lain yaitu : 
πŸ–Œ️  Bermanfaat untuk orang banyak.
πŸ–Œ️  Menyalurkan bakat atau hobi.
πŸ–Œ️  Mendapat komunitas yang bisa memberikan dampak positif bagi diri sendiri dan juga orang lain.
πŸ–Œ️  Mendapatkan bayaran mahal dari karya yang dihasilkan.



Melalui Blog, melatih kita untuk belajar menulis,  kesempatan diri untuk menggali potensi yang ada dengan menerbitkan karya  tulisan  berupa buku yang kemudian dapat kita publikasikan atau dijual untuk mendapatkan profit dari hasil menjual buku tersebut.  

Ada beberapa cara untuk mempromosikan buku terbitan sendiri antara lain yaitu :

πŸ“Wawancara
πŸ“ Interview di Radio dan podcast
πŸ“ Jumpa penulis dan Bedah buku di Toko buku lokal
πŸ“Memaksimalkan Media sosial 
πŸ“ Membuat Website dan Toko Online sendiri 
πŸ“ Bekerjasama dengan Media Online
πŸ“ Menjadi pembicara atau mentor kelas menulis 


Salah satu cara yang saya gunakan untuk mempromosikan buku karya sendiri yaitu melakukan wawancara melalui media cetak online, saya diwawancarai oleh wartawan Bapak Sugianor (Ketua PWI Balangan Kalimantan Selatan). Kemudian buku saya itu pun di minta oleh pihak Pemerintah Balangan Kalimantan Selatan dan buku tersebut menjadi bagian koleksi Pojok Baca di depan ruang tunggu Kantor Bupati Balangan Kalimantan Selatan oleh Bapak H. Syaifuddin Tailah, S.Pd, MM (Kepala Bagian Protokol & Komunikasi Pimpinan Pemkab Balangan) 

 
Semangat menulis terkadang seperti Rollercoaster, ada kalanya naik dan ada kalanya turun. Terkadang juga terbesit  ingin berhenti menulis. Mood sering tidak bisa diajak kompromi, karena dipengaruhi oleh berbagai faktor, misalkan banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, belum lagi urusan pekerjaan rumah tangga yang selalu tidak pernah ada kata waktu untuk beristirahat. Menulis memang banyak tantangannya. Itu Pasti ! Jika tak ada tantangannya bukan namanya menulis, tetapi ceklis.

Apalagi jika naskah kita mau menembus penerbit major seperti Gramedia, Bentang Pustaka, Mizan, dan sebagainya. Tantangannya super double. Namun, terus berbenah dan memaksimalkan kemampuan menulis kita. Kelak, impian itu pasti akan nyata. Yakinlah kepada Allah SWT











4 komentar:

indrawahyuddin mengatakan...

Terimakasih sudah berbagi Bu
Saya membacanya hingga akhir, banyak informasi yang ingin saya ATM
MOhon izin ya BUn

Linda Haryati mengatakan...

Iya, Pak Indra. Silahkan πŸ‘

Shima mengatakan...

Salah satu kegiatan literasi adalah peserta didik diminta untk membaca buku digital, sederhanya melalui HP. Namun, di daerah sy masih menerapakn sistem "di larang bawa hp ke sekolah" πŸ˜† rasanya susah sekali ingin maju bersama karena terikat aturan.

Linda Haryati mengatakan...

Iya,sama Bu Shima, di sekolah saya juga tidak memperbolehkan membawa gawai ke sekolah. Namun, ada beberapa sekolah ditempat kami memperbolehkan untuk membawa gawai ke sekolah krn sekolahnya memang sudah berbasis IT dan standar Internasional. Namun, walau sekolah kami tidak bisa mengikuti seperti di sekolah lain yg bisa membawa Gawai ke sekolah, tapi tidak menjadi halangan untuk bisa menanamkan berliterasi digital ke anak didik. Melalui eskul contohnya memperbolehkan untuk menggunakan HP dan melatih mereka dan alhamdulillah ada salah satu anak wali saya sendiri skr sudah mempunyai karya tulisan di web dan masuk di komunitas penulis. Suatu hal yang menyenangkan banget ternyata ada anak murid yg sama2 satu server dengan cighunya 😊🀝

Puisi IKN Oleh Linda Haryati

Membiru Langitku di IKN Oleh Linda Haryati Selangkah demi selangkah Jejak langkah kutinggalkan Menampak jejak yang terpatri Di langit biru N...